Jelaskan Mengenai Keputusan Investasi Dan Struktur Modal
Keputusan Investasi
Keputusan investasi
mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang akan diambil
harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka
panjang pula. Keputusan investasi sering disebut sebagai capital
budgeting yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut
melebihi satu tahun. Perencanaan terhadap keputusan investasi ini sangat
penting karena beberapa hal : (Sutrisno, 2007: 121-122)
a. dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar,
dan jumlah dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka
pendek atau diperoleh sekaligus;
b. dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga
perusahaan harus menunggu selama jangka cukup lama untuk memperoleh dana
tersebut;
c. keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil
keuntungan di masa yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan
dapat mengakibatkan terjadinya over atau under investment,
yang akhirnya akan merugikan perusahaan;
d. keputusan investasi jangka berjangka panjang, sehingga
kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan
berat, serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya
kerugian yang besar.
Ada beberapa alat
analisa atau metode dalam keputusan investasi. Metode yang sering digunakan
antara lain :
a. Metode Net Present Value
Net Present value adalah selisih
antara nilai sekarang dari cash flow dengan nilai sekarang
dari investasi. Dengan metode ini pertama yang harus dilakukan adalah
menghitung present valuedari penerimaan dengan tingkat discount
rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari
investasi. Keputusan dari penilaian dengan metode ini bila selisih antara PV
dari cash flow lebih besar berarti nilai NPV bernilai posotif,
artinya investasi yang dijalankan layak, dan sebaliknya apabila selisih PV dari cash
flow lebih kecil dibanding dengan PV investasi, maka investasi dipandang
tidak layak
b. Metode Payback Period
Payback period adalah suatu
metode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan
menggunakan aliran kas yang diterima, atau dengan kata lain bahwa payback
period digunakan untuk mengukur lamanya dana investasi yang ditanamkan
kembali seperti semula.
c. Metode Profitability Index
Metode ini
menghitung perbandingan antara present value dari penerimaan
dengan present value dari investasi. Bila Profitability
Index lebih besar dari 1 maka proyek investasi layak untuk dijalankan.
d. Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur
seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi. Metode ini menggunakan dasar
laba akuntansi, sehingga angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak
dibagi dengan rata-rata investasi.
e. Metode Internal Rate of Return
Internal Rate of
return atau Yield untuk suatu investasi adalah tingkat
bunga yang menyamakanpresent value arus kas keluar dan present
value arus kas masuk
Struktur Modal
struktur modal adalah proposi dalam menentukan
pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dengan sumber pendanaan jangka panjang
yang berasal dari dana internal dan dana eksternal, dengan demikian struktur
modal adalah struktur keuangan dikurangi utang jangka pendek. Sedangkan
pengertian struktur keuangan menurut Farah Margaretha (2004) menggambarkan
susunan keseluruhan sisi kredit neraca yang terdiri atas utang jangka pendek,
utang jangka panjang, dan modal sendiri.
Utang jangka pendek tidak diperhitungkan dalam
struktur modal karena utang jenis ini umumnya bersifat spontan (berubah sesuai
dengan perubahan tingkat penjualan) sementara itu utang jangka panjang bersifat
tetap selama jangka waktu yang relatif panjang (lebih dari satu tahun) sehingga
keberadaannya perlu lebih dipikirkan oleh para manajer keuangan. Itulah alasan
utama mengapa struktur modal hanya terdiri dari utang jangka panjang dan
ekuitas. Karena alasan itu pulalah biaya modal hanya mempertimbangkan sumber
dana jangka panjang (Handono Mardiyanto, 2009).
Kebutuhan dana yang berasal dari dalam atau sering
disebut modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri
seperti cadangan laba yang berasal dari pemilik seperti modal saham. Modal inilah
yang menjadi tanggungan terhadap keseluruhan resiko perusahaan dan dijadikan
jaminan bagi kreditor. Sedangkan dana yang berasal dari luar adalah modal yang
berasal dari kreditur (panyandang dana), modal inilah yang merupakan utang bagi
perusahaan yang bersangkutan (Bambang Riyanto, 1980).
Tujuan dari manajemen struktur modal atau capital structure management adalah
menggabungkan sumber – sumber dana yang digunakan perusahaan untuk membiayai
operasi. Dengan kata lain, tujuan ini dapat dilihat sebagai pencarian gabungan
dana yang akan meminimumkan biaya modal dan dapat memaksimalkan harga saham. Struktur modal yang
demikian, dapat kita sebut sebagai struktur modal yang optimal (Ahmad Rodoni
dan Herni Ali, 2010).
Konsep penting manajemen modal adalah masalah sumber
dana dan penggunaan dana. Dana dapat dipenuhi dari sumber intern ataupun sumber
ekstern perusahaan.
Dana tersebut dialokasikan untuk membelanjai aktiva perusahaan. Pada
hakekatnya, pemenuhan dan pengalokasian dana menyangkut masalah keseimbangan finansial
dalam perusahaan, yaitu mengadakan keseimbangan finansial antara aktiva dengan
pasiva tersebut dengan sebaik – baiknya. Keseimbangan finansial dapai dicapai,
apabila perusahaan tersebut selama menjalankan fungsinya tidak menghadapi
gangguan – gangguan finansial yang disebabkan tidak adanya keseimbangan antara
jumlah modal yang tersedia dengan modal yang dibutuhkan.
Menurut Bambang Riyanto (2001) di dalam penelitian Elyana Noor Andriyanti (2007) ada dua
pedoman structure financial yaitu pedoman structure financial vertical dan pedoman structure financial horizontal. Pedoman structure financial vertical memberikan batas rasio yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai besarnya modal pinjaman atau hutang
dengan besarnya jumlah modal sendiri. Berdasarkan anggapan bahwa pembelanjaan
yang sehat itu awalnya harus dibangun atas dasar modal sendiri, maka pedoman structure financial tersebut menetapkan bahwa besarnya
jumlah modal pinjaman atau hutang dalam suatu perusahaan dalam keadaan bagaimanapun
tidak boleh melebihi besarnya jumlah modal sendiri. Dengan demikian angka
perbandingan antara jumlah hutang dengan jumlah modal sendiri tidak boleh lebih
dari 100%. Adapun structure financialhorizontal memberikan batas rasio antara besarnya jumlah modal sendiri dengan besarnya
jumlah aktiva tetap ditambah persediaan bersih. Hal tersebut didasarkan pada
pertimbangan bahwa dana yang terkait dalam aktiva tetap ditambah persediaan
bersih akan tetap tertanam di dalam perusahaan, sehingga sifat kebutuhan
dananya adalah permanen. Sumber dana yang permanen atau sumber dana yang akan
tetap tertanam dalam perusahaan adalah modal sendiri.
sumber
http://ekonomi.kabo.biz/2011/02/pengertian-struktur-modal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar